Selasa, 25 November 2014

Types of Translation

Name                    : Desy Pergerina
Nim                       : 2201412024
Rombel                                : Translation 403
Types of Translation
Jenis-jenis Terjemahan
According to Larson (1984: 15)
Menurut Larson (1984: 15)
         Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
         Terjemahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu terjemahan berdasarkan bentuk dan terjemahan berdasarkan arti.
         Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
         Terjemahan berdasarkan bentuk bahasa berupaya mengikuti bentuk bahasa sumber dan jenis disebut terjemahan literal atau terjemahan harafiah.
         Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.
         Terjemahan berdasarkan makna berupaya mengomunikasikan teks bahasa sumber ke dalam beberapa bentuk bahasa sasaran/ penerima yg asli atau alamiah. Jenis terjemahan seperti ini disebut terjemahan idiomatic.

According to Catford (1978: 21)
Menurut Catford (198: 21)
         Based on the extent, the types of translation are:
            1)         Full translation, it is a type of translation
                        in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
2)  Partial translation, there are only some parts of the SL text to be translated into the TL text.

·         Secara luas, jenis terjemahan dibedakan menjadi :
1.      Full translation, adalah jenis terjemahan yang menerjemahan teks secara keseluruhan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
2.      Partial translation, jenis terjemahan ini hanya beberapa bagian dari teks bahsa sumber yang diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.

·         In terms of level, the types of translation are:
            1)         Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
      2)         Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with        equivalent TL material at only one level; whether at the phonological level,      graphological level, or at the level of grammar and lexis.
·         Dari segi level, jenis terjemahan dibedakan menjadi :
1.      Total translation, berarti bahwa bahasa sasaran menggantikan semua tingkatan bahasa sumber dalam sebuah teks.
2.      Restricted translation, yaitu penggantian materi bacaan dari bahasa sumber dengan materi bahasa sasaran yang sepadan pada satu tingkatan saja; baik dari sisi tingkatan phonological, graphological, ataupun grammar dan lexis.

·         In terms of rank, translation is divided into:
1)   Rank-bound translation, it means that            the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-  for-word equivalence, morpheme-for-            morpheme equivalence, etc.
2)  Unbounded translation, it can move    freely up and down the rank-scale.
·         Dari segi tingkatan, terjemahan dibedakan menjadi :
1.      Rank-bound translation, yaitu pemilihan padanan kata dari bahasa sasaran terbatas hanya pada satu tingkaatan saja, misalnya kesamaan kata per kata, kesamaan morfem per morfem, dll.
2.      Unbounded translation, terjemahan jenis ini dapat dengan bebas menerjemahkan sesuai dengan skala tingkatannya.




According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
Menurut Brislin pada Choliludin (2007: 26-30)
         Based on the purposes of translation:
            1)         Pragmatic translation: it refers to the            translation of a message with an         interest in accuracy of the information       that was meant to be conveyed in the            SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language          version. Example: the translation of the         information about repairing a machine.
2)         Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.
3)         Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.
4)         Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.

·         Terjemahan berdasarkan tujuan dibedakan menjadi :
1.      Pragmatic translation: adalah terjemahan dari sebuah pesan yang bertujuan agar pesan utamnya dapat tersampaikan dalam bentuk bahasa sumber dan pesan ini tidak disampaikan dengan aspek dari terjemahan bahasa aslinya. Misalnya, terjemahan informasi memperbaiki sebuah mesin.
2.      Aesthetic-poetic translation: adalah terjemahan yang penerjemahnya memasukkan aspek keaslian perasaan dan emosi, bentuk estetis digunakan oleh penulis aslinya, meskipun terdapat informasi dalam pesannya. Misalnya, terjemahan soneta, sajak, bait kepahlawanan, dialog dramatis, dan novel.
3.      Ethnographic translation: bertujuan menjelaskan terjemahan bahasa sumber dan sasaran dalam aspek budaya secara lengkap. Para penerjemah harus peka terhadap cara berbagai kata digunakan dan harus memahami cara agar dapat digunakan sesuai dengan kebudayaan. Misalnya, penggunaaan kata ‘yes’ vs ‘yeah’ di Amerika.
4.      Linguistic translation: bertujuan pada padanan pengertian dari unsur pokok morfem bahasa sumber dan bentuk tata bahasa. Misalnya, bahasa pada program komputer dan terjemahan mesin.



According to Jacobson in Leonardi (2000)
Menurut Jacobson pada Leonardi (2000)
         1) Intralingual translation (monolingual translation),
2) Interlingual translation (bilingual or multilingual translation),
3) Intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal sign)

·         Intralingual translation (terjemahan satu bahasa)
2) Interlingual translation (terjemahan satu atau lebih dari satu bahasa)
3) Intersemiotic translation ( pertanda lisan ataupun tulis)
         Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual)
         Intralingual translation merujuk pada terjemahan lisan yang diterjemahkan oleh pengertian pertanda lain dengan bahasa yang sama. Hal ini dapat terjadi dalam bahasa yang sama (monolingual).
         Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
         Interlingual translation, yaitu terjemahan yang merujuk pada bahasa-bahasa yang berbeda baik dua bahasa (bilingual) ataupun banyak bahasa (multilingual).
         Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.
         Intersemiotic translation, yaitu terjemahan yang menginterpretasikan pertanda lisan melalui arti dari sistem pertanda non lisan lainnya.
Reference
Referensi
http://transvanilla.blogspot.com/2010/04/kinds-of-translation.html